Jang Mi Ri diminta oleh Jang Myeong Hoon untuk menjadi pendamping
pribadi seorang tamu hotel yang datang dari Jepang. Awalnya Mi Ri
berkata jujur bahwa dirinya tidak akan bisa menerima tawaran tersebut
karena visanya, yang terdaftar sebagai visa berkunjung, akan segera
habis masa izinnya.
Jang Myeong Hoon malah menganggap alasan tersebut sebagai dasar
tawar-menawar yang diajukan Mi Ri. Jang Myeong Hoon pun memberikan janji
bayaran yang cukup untuk memperpanjang izin visa Mi Ri.
Tamu dari Jepang ternyata datang satu hari lebih awal sehingga Mi Ri
pun segera diperbantukan hari itu juga. Padahal staf hotel yang lain
belum menyetujui masuknya Mi Ri sebagai pendamping pribadi lantaran
belum melalui prosedur yang seharusnya. Karena memang mendesak, Mi Ri
diperbolehkan untuk bertugas dengan syarat langsung melengkapi
kelengkapan administrasi kepegawaian hotel begitu tugas telah selesai.
Mi Ri sangat bingung. Bagaimana caranya mendapatkan beberapa berkas
kepegawaian yang memang tidak dia punya? Bagaimana pun caranya, Mi Ri
merasa harus mempertahankan pekerjaan yang baru saja dia dapatkan itu.
Mi Ri telah mendapatkan alamat sebuah tempat yang bisa membuat ijazah
palsu melalui internet. Membuat ijazah palsu ternyata sama tidak
mudahnya dengan mencari alamat pembuatnya. Ada satu logo universitas
yang kurang. Mi Ri diminta untuk mencari contoh ijazah Universitas Tokyo
yang asli. Mi Ri semakin merasa dikejar waktu. Jika ijazah belum jadi
hingga waktu yang ditetapkan staf SDM hotel, Mi Ri tidak bisa meneruskan
pekerjaan di hotel bonafit tersebut.
Seharian dia mencari tempat terpencil itu sehingga ketika terjadi
sebuah masalah terhadap tamu Jepang yang mestinya dia dampingi setiap
saat, semua staf hotel dibuat kebingungan. Atas kejadian ini, Jang
Myeong Hoon secara pribadi sangat kecewa dengan Mi Ri. Atas saran staf
yang lain, Jang Myeong Hoon pun setuju untuk tidak lagi memperbantukan
Mi Ri.
Hotel meminta rekomendasi Pusat Kebudayaan Jepang untuk memberikan
informasi kalau-kalau ada seorang wanita yang bisa dijadikan sebagai
pengganti Mi Ri. Mi Ri yang tahu belakangan bahwa sudah tidak lagi
diperbantukan marah-marah di depan staf SDM hotel.
Keluar sambil mengeluh dan merasa putus asa, tanpa sengaja Mi Ri
ditabrak seorang wanita yang terlihat sangat terburu-buru. Meski
sekilas, Mi Ri sempat melihat wajah wanita tersebut dengan jelas. Mi Ri
segera teringat. Wanita itu adalah Moon Hee Joo, teman kecilnya dulu
saat di panti asuhan.
Mi Ri tahu bahwa Hee Joo adalah lulusan Tokyo University. Mi Ri pun
mengikuti Hee Joo sambil menunggu waktu yang tepat untuk menyapa. Bukan
apa-apa, Mi Ri takut Hee Joo tahu kebohongannya tentang pengakuannya
dulu bahwa dia juga kuliah di Tokyo University. Oleh karenanya Mi Ri
merasa perlu mempersiapkan diri sebelum bertemu dan menyapa Hee Joo.
Di dalam bis kota yang mereka berdua naiki, Mi Ri menemukan ide
bagaimana supaya pertemuan mereka terasa alami bagi Hee Joo. Mi Ri
berpura-pura menabrak seorang penumpang yang berdiri di samping Hee Joo.
Seperti yang diharapkan, Hee Joo terkejut akan keberadaan Mi Ri di bis
kota yang dia naiki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar